Audit Jadi
Solusi
Tanggaran- Audit sebuah kata yang terdengar kurang nyaman di telinga! Kesan miring sering menjadi awal diadakanya hal tersebut. Akan tetapi bagi desa yang letaknya dibagian ujung trenggalek ini merupakan hal yang sudah rutin dialami, baik audit dari tingkatan kecamatan, Kabupaten, bahkan dari tingkatan provinsi sekalipun.
Seperti
hari kamis, 29 Desember 2011 sekitar
pukul 13.05 WIB lagi-lagi desa ini
terbidik audit, tidak main-main RMC PNPM provinsi Jawa Timur kali ini yang menjadi auditornya. bukan karena terjadi
penyimpangan ataupun temuan-temuan lainya yang menjadi dasar pelaksanaan audit.
Akan tetapi sebagai tolok ukur sampai sejauh mana keberhasilan, dan apa saja
yang menjadi kendala dalam pelaksanan
program.
Posko PnPm yang berlokasi di
Balai Desa Tanggaran menjadi saksi kedatangan rombongan Auditor tersebut. Rasa
takut, bingung, gelisah menyertai pelaku desa menyambut kedatangan para tim
RMC. Pak Yonep adalah salah satu wakil dari RMC Provinsi Jawa Timur. Dokumentasi
pengadministrasian mulai Proposal, Buku Kas, Transaksi Pengadaan Barang semua
diperiksa, alhasil kesimpulan yang bagus mengobati kepenatan para pelaku desa,
meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki kedepan. utamanya tanda
tangan sebagai bukti legalitas. Para pelaku desa berharap kegiatan demikian
dapat dilaksanakan kembali untuk terus meningkatkan prestasi program.
Tidak
ketinggalan pula yang menjadi sasaran program PnPm Generasi Sehat dan Cerdas
baik di bidang Kesehatan maupun di bidang Pendidikan juga ikut disurvey, apakah
sudah sesuai dengan sasaran atau tidak.
Pak Yonep berdialog langsung dengan sasaran, bahkan mengecek raport sasaran,
ternyata hasilnya cukup bagus semua nilai raport diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), bisa
dibilang program berjalan maksimal. Mereka juga bertutur atas keluhan yang dialami,
salah satu keluhanya adalah keinginan melanjutkan sekolah ke jenjang SLTA
tetapi yang menjadi hambatan utamanya adalah beban ekonomi keluarga. Pak Yonep
pun menanggapi keluhan sasaran, tetapi hal tersebut belum bisa di tindak lanjuti
karena PTO untuk jenjang SLTA belum ada.
Yang jelas ini akan dijadikan catatan
penting PNPM. Paling tidak Wajib belajar 9 tahun dengan adanya program PNPM GSC
sekarang sudah terpenuhi, meskipun masih banyak permasalahan di negeri ini.
Untuk sasaran kesehatan
setelah bertemu langsung dengan sasaran program beliau menyimpulkan bahwa
peningkatan gizi anak balita harus terus dicanangkan karena mutu SDM suatu
bangsa terletak pada kesehatan para generasi penerus utamanya pada balita yang
masih pada masa pertumbuhan. Beliau senang setelah langsung melihat sasaran
yang mendapatkan bantuan gizi dari PnPm
berat badan balita yang
teranggar mengalami peningkatan signifikan yang biasanya 2 ons per bulan mampu
5 ons perbulanya. Juga berharap pemberian gizi terhadap balita dilakukan secara
rutin, agar peningkatan berat badan runtun setiap bulanya.
Nah
ternyata perasaan kurang nyaman setelah mendengar kata-kata audit hilang sudah,
ini terbukti berbagai keluhan yang dialami dapat diungkapkan pada pakar PnPm pada
saat pelaksanaan audit, sehingga memperoleh solusi terbaik. (by RBM PNPM PULE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar